TAHAPAN BUDIDAYA TANAMAN EDAMAME
Bubuhan tani, yang tertarik membudidayakan edamame, perlu mengetahui beberapa cara menanam edamame agar mendapatkan hasil panen melimpah.
1. Persiapan Lahan
Tanah harus digemburkan dan dibajak sekitar 15 hari sebelum tanah, 5 hari berikutnya, buatlah bedengan dengan panjang 10 m, lebar 1 m, dan tinggi bedengan 20-25 cm. Jarak antar bedengan sekitar 30 cm. Lakukan pemupukan dasar 3 hari sebelum benih ditanam yang terdiri dari pupuk SP 36 sebanyak 200 kg/hektar dan ditambahkan kapur pertanian sebanyak 600 kg/hektar.
2. Persiapan Benih
Pilihlah benih yang berkualitas dan tidak memiliki cacat fisik dan benih edamame yang dibutuhkan sekitar 80-100 kg/hektar.
3. Penanaman
Benih edamame yang telah disiapkan ditanam pada bedengan yang telah dibasahi dengan jarak tanam 14 cm ×25 cm jika musim hujan dan 12 cm×20 cm. Jika ditanam saat musim kemarau, kedalaman 1,5-2 cm. Masukkan 1 benih per lubang tanam lalu tutupi dengan tanah gembur.
4. Perawatan Tanaman
Penyiangan:
Penyiangan dilakukan ketika tanaman berusia 9 atau 10 hari sejak tanam, selanjutnya dilakukan sesuai kondisi tanaman yang banyak gulma disekitarnya.
Penyiraman:
Penyiraman dilakukan seminggu sekali dengan tetap memperhatikan kondisi tanahnya. Lakukan pengairan dengan cara penggenangan hingga air dalam kapasitas lapang.
Pemupukan:
Pemupukan tahap pertama dilakukan ketika tanaman berusia 10 HST dengan memberikan KCL 50 kg/ha, ZA 50 kg/ha, dan urea 150 kg/ha dan pemupukan susulan dilakukan saat berumur 21 HST dengan memberikan KCL 100 kg/ha, ZA 100 kg/ha, dan urea 50 kg/ha.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dilakukan dengan kaidah PHT
5. Pemanenan
Masa panen muda dilakukan saat tanaman berumur 65 HST. Panen dilakukan secara serentak dengan cara diseleksi dengan interval waktu panen 2 hari sekali. Agar edamame yang sudah dipanen tetap segar maka hindarkan dari paparan sinar matahari. Untuk panen polong yang telah masak sepenuhnya, bisa dilakukan ketika tanaman berusia 90-100 HST (Darniaty)